Kapolsek Tigabinanga IPTU Solo Bangun, S.H. menjelaskan, kejadian berawal saat korban berjalan pulang bersama neneknya, Wakini (75), usai mengikuti kegiatan wirid. Saat melintasi jembatan papan menuju rumah orang tuanya, korban terpeleset dan jatuh ke aliran parit yang debit airnya meningkat akibat hujan deras.
“Arus air yang deras membuat korban dengan cepat terbawa aliran sungai,” ujar IPTU Solo Bangun.
Seorang saksi, Prasitiono (51), yang melihat kejadian tersebut sempat mencoba menolong dan memegang pakaian korban, namun kuatnya arus membuat korban terlepas. Warga kemudian melakukan penyisiran bersama pihak kepolisian, namun upaya malam itu belum membuahkan hasil.
Pencarian dilanjutkan esok hari. Pada Jumat (26/12/2025) sekitar pukul 08.45 WIB, warga menemukan sesosok jasad anak kecil di aliran parit Dusun Pametar, sekitar 3 kilometer dari lokasi korban pertama kali jatuh.
“Setelah dipastikan oleh warga dan keluarga, jenazah diketahui adalah SA. Evakuasi dilakukan bersama personel Polsek Tigabinanga dan Koramil Tigabinanga,” jelas Kapolsek.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Masjid Pametar untuk dimandikan dan dishalatkan. Selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di TPU Simpang Pergendangen, Kecamatan Tigabinanga.
Kapolsek Tigabinanga menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban serta mengapresiasi kebersamaan warga dalam proses pencarian.
“Kami berterima kasih kepada seluruh masyarakat yang membantu sejak awal hingga evakuasi. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati,” ucapnya.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat agar waspada saat melintas di jembatan darurat maupun aliran sungai yang debit airnya meningkat akibat cuaca ekstrem, guna mencegah terulangnya musibah serupa.
( Sumber.Hum.Pol.Karo ) Korwil- RI : Jan Gt







