Meski begitu, Dirman tidak menunjukkan sedikit pun kesedihan. Justru semangat dan rasa syukurnya terpancar kuat. “Ini pencapaian yang sudah lama saya impikan. Walau masa tugas saya tinggal sebentar, saya bangga akhirnya bisa merasakan menjadi abdi negara,” ujarnya dengan mata berkaca saat menerima SK, Kamis (23/20/2025).
Selama hampir lima tahun, ia menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab, menjaga keamanan madrasah dengan ketulusan dan kesetiaan yang tak pernah pudar. Dari pagi hingga sore, ia hadir di gerbang sekolah, menyapa guru dan siswa dengan senyum ramah yang menjadi ciri khasnya. Ia tahu betul arti kata “pengabdian”, bekerja bukan hanya semata karena gaji, tetapi karena cinta terhadap amanah.
Perjalanan menuju pengangkatan sebagai PPPK tentu tidaklah mudah. Ia harus melalui proses panjang mulai dari pendaftaran, seleksi berkas, hingga menunggu pengumuman yang tak kunjung datang. Namun, semua penantian itu terbayar ketika namanya akhirnya tertera dalam daftar penerima SK.
"Saya sangat berterima kasih kepada Kementerian Agama atas kesempatan ini. Saya juga bersyukur kepada keluarga dan rekan kerja yang selalu mendukung saya dari awal hingga akhir,” ungkapnya dengan bangga dan penuh rasa syukur.
Kini, meski hanya sebulan masa baktinya sebagai PPPK, Dirman ingin menghabiskan waktu itu dengan penuh makna. Ia tetap menjalankan tugas seperti biasa yakni menjaga madrasah dengan sepenuh hati.
“Bagi saya, pengabdian bukan diukur dari lamanya waktu, tapi dari ketulusan hati, Walaupun waktu saya tidak lama lagi, saya tetap bersemangat karena akhirnya bisa merasakan menjadi abdi negara” katanya pelan, namun tegas. Dirman Tumangger pun menjadi bukti bahwa semangat untuk mengabdi tak pernah mengenal kata terlambat.
Bagi Dirman, pelantikan ini menjadi penutup yang indah dari perjalanan panjang pengabdiannya. Ia membuktikan bahwa ketulusan, kesabaran, dan dedikasi dalam bekerja akan selalu menemukan balasannya, meski datang di penghujung waktu.(RZS/GIN)







