Pantauan di lapangan menunjukkan bahwa sejumlah lokasi wisata seperti Kota Berastagi, Puncak Gundaling, Bukit Kubu, Pemandian Air Panas Lau Sidebuk-debuk, serta Air Terjun Sipiso-piso dipadati oleh wisatawan lokal. Hal ini menyebabkan peningkatan volume kendaraan, terutama di simpang-simpang strategis seperti Simpang Pemandian Air Panas Doulu, Warung Wajik Peceren, Bundaran Tugu Juang, dan Simpang Pasar Tradisional Tiga Panah.
Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Rabiah Adawiyah Hasibuan, menjelaskan bahwa pihaknya telah menempatkan personel di titik-titik rawan kepadatan untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas. Selain itu, rekayasa arus dan pengalihan jalur juga diterapkan untuk memperlancar pergerakan kendaraan, serta mengantisipasi terjadinya kecelakaan dan potensi bencana seperti longsor dan pohon tumbang di jalur wisata Medan – Berastagi.
"Situasi arus lalu lintas secara umum dalam keadaan aman dan lancar, meskipun sempat terjadi peningkatan volume kendaraan pada pukul 13.30 – 15.00 WIB," ujar AKP Rabiah. Ia menambahkan bahwa pada pukul 16.00 WIB arus lalu lintas mulai didominasi oleh arus balik menuju Medan, namun masih dalam kondisi terkendali.
Kegiatan pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto, bersama Wakapolres Kompol Zulham, Kabag Ops Kompol Edy Sudrajat, dan jajaran Kasat serta personel Polsekta Berastagi.
Cuaca selama kegiatan berlangsung cenderung mendung, namun tidak mengganggu jalannya pengaturan lalu lintas. Tidak terdapat laporan gangguan alam selama pelaksanaan.
Dengan kolaborasi dan kesiapan seluruh personel di lapangan, Polres Tanah Karo memastikan bahwa akses menuju lokasi-lokasi wisata tetap aman dan nyaman bagi masyarakat.
Reporter : Jan Gt. Editor: Fajar Trihatya SE